Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Siap Gunakan Rare Earth untuk Balas Perang Dagang AS

image-gnews
Lanthanum logam rare earth cair dituangkan ke dalam cetakan di bengkel peleburan Perusahaan Jinyuan di dekat kota Damao di Daerah Otonomi Mongolia Dalam Tiongkok, 31 Oktober 2010. [REUTERS / David Gray]
Lanthanum logam rare earth cair dituangkan ke dalam cetakan di bengkel peleburan Perusahaan Jinyuan di dekat kota Damao di Daerah Otonomi Mongolia Dalam Tiongkok, 31 Oktober 2010. [REUTERS / David Gray]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina dilaporkan akan membalas perang dagang AS dengan membatasi ekspor rare earth, mineral yang digunakan AS untuk bahan baku produksi perangkat teknologi hingga peralatan militer.

Pada pekan lalu, Presiden Xi Jinping mengunjungi tambang mineral Cina, yang kemudian memunculkan spekulasi Cina akan menggunakan posisinya sebagai eksportir rare earth untuk melawan perang dagang AS.

Rare earth atau "logam tanah jarang" adalah sekelompok 17 elemen kimia yang digunakan dalam berbagai produk konsumen, mulai dari iPhone hingga motor mobil listrik, serta mesin jet militer, satelit, dan laser.

Baca juga: Cina Naikkan Tarif Impor dari Amerika, Retaliasi Perang Dagang

Menurut ulasan CBS News, 17 elemen ini dijuluki rare earth bukan karena karena kelangkaannya. 17 mineral mendapatkan cap rare earth pada abad ke-18 dan ke-19 karena sifat tahan relatifnya terhadap panas dibandingkan dengan bahan tambang lainnya.

Prospek bahwa nilainya dapat melambung akibat perang dagang menyebabkan kenaikan tajam dalam harga saham produsen, termasuk perusahaan tambang yang dikunjungi oleh Xi.

Cina sejauh ini tidak secara eksplisit mengatakan akan membatasi penjualan rare earth ke Amerika Serikat, ungkap media Cina yang menyebut ini berpotensi terjadi.

Sampel mineral rare earth dari kiri ke kanan: Cerium oxide, Bastnasite, Neodymium oxide dan Lanthanum, dalam gambar yang diambil selama tur fasilitas Molycorp's Mountain Pass Rare Earth, California, 29 Juni 2015.[REUTERS/David Becker]

Dalam komentar tajuk utama yang berjudul "Amerika Serikat, jangan meremehkan kemampuan Cina untuk menyerang balik", surat kabar Cina People's Daily mencatat bahwa AS memiliki ketergantungan pada mineral rare earth dari Cina.

"Akankah rare earth menjadi senjata balasan bagi Cina untuk membalas balik tekanan yang dilakukan AS tanpa alasan sama sekali Jawabannya bukan misteri," kata tajuk surat kabar tersebut, yang dikutip Reuters, 30 Mei 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Perang Dagang, AS Minta Korsel Tolak Huawei?

"Tidak diragukan lagi, AS ingin menggunakan produk yang dibuat dari rare earth yang diekspor Cina untuk melawan dan menekan pembangunan Cina. Rakyat Cina tidak akan pernah menerima ini!" tulis laporan surat kabar Partai Komunis tersebut.

"Kami menyarankan AS untuk tidak meremehkan kemampuan Cina untuk melindungi hak dan kepentingan kemajuannya. Jangan katakan kami tidak memperingatkan Kalian!"

Ungkapan "jangan katakan kami tidak memperingatkan kalian" pada umumnya hanya digunakan oleh media resmi Cina untuk memperingatkan pesaing untuk masalah-masalah besar, misalnya selama perselisihan perbatasan dengan India pada 2017 dan pada 1978 sebelum Cina menginvasi Vietnam.

Baca juga: BI Sebut Dana Asing Keluar Akibat Perang Dagang AS-Cina

Dalam editorialnya sendiri pada hari Rabu, surat kabar Global Times mengatakan larangan ekspor rare earth adalah senjata yang ampuh jika digunakan untuk perang dagang AS-Cina.

"Namun demikian, Cina terutama akan menggunakannya untuk pertahanan," tambahnya, mencatat bahwa Cina mungkin mengalami kerugian dari larangan ekspor rare earth, namun Amerika Serikat akan lebih menderita.

Editorial surat kabar itu mengatakan di Twitter pada Selasa malam bahwa Cina "serius mempertimbangkan" untuk membatasi ekspor mineral rare earth ke Amerika Serikat untuk mengambil posisi menguntungkan dalam perang dagang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

7 jam lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

7 jam lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

8 jam lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.